Mencari

Google
WWW munandarbrebes.blogspot.com

Friday, November 14, 2008

CITRA SEPAK BOLA DI TANAH AIR (Tercoreng lagi!)

Kapan sepak bola di tanah air berjalan tanpa kerusuhan. Kalau bukan penonton, ganti pemain. Gimana?... musti ada sangsi tegas. Kalau tidak ini akan menjadi batu sandungan ke depan.
Kerusuhan demi kerusuhan seolah tak pernah lepas dari persepakbolaan Indonesia di Liga Super Indonesia (ISL).
Kali ini wajah sepak bola Indonesia kembali tercoreng setelah para pemain PSIR Rembang mengamuk dan menganiaya wasit yang memimpin pertandingan Divisi Utama ISL saat melawan Persibom Bolaang Mongondow. Akibatnya, dua wasit luka serius.
Penganiayaan ini terjadi setelah wasit Muzair Usman yang memimpin pertandingan memberikan hadiah penalti kepada kesebelasan tuan rumah Persibom Bolaang Mongondow. Pasalnya, pemain Persibom dijegal di kotak penalti. Inilah yang menyulut kekisruhan.
Tidak terima atas keputusan wasit, sejumlah pemain PSIR langsung menyerbu wasit untuk memberikan bogem mentah dan tendangan. Aksi brutal ini baru bisa diredam setelah aparat dari Polres Bolaang Mongondow terjun ke lapangan untuk mengevakuasi wasit.
Wasit Muzair Usman langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka parah di bagian muka. Di bagian lain, di lapangan, pertandingan tetap dilanjutkan dengan dipimpin wasit pengganti, Jusman. Tetapi kerusuhan pun lagi-lagi pecah. Penyebabnya wasit Jusman memberikan dua kartu merah kepada dua pemain PSIR, Stenly Mamuaya dan Yongki Rantung.
Wasit hampir ditelanjangi di tengah lapangan. Pertandingan keras di Stadion Gelora Ambang Kota, Mobagu ini, akhirnya berakhir dengan skor 1-0 untuk keunggulan tuan rumah, Persibom. Gol tercipta melalui eksekusi penalti pemain asal Argentina, Jose Subastian.
Bagaimana kita bisa bangun satu tim sepak bola di tanah air? ...

3 comments:

NINDA MP said...

Kalo bola tetep seperti itu, lama lama bola dikatain haram ya pah!

Munandar said...

Yang haram bukan bolanya, tapi oknumnya!

Tita said...

Bener ngga mah

WAKTU

EMAIL